Singarak Di Kala Senja

26 Agustus 2008

Pemandangan yang sangat fantastis....itulah hal yang pertama terpikirkan di pikiran saya waktu itu, saya bisa menikmati pemandangan Danau Singkarak dari ketinggian yang bisa menampilkan eksotisme alam yang membuat perasaan menjadi tentram, nyaman dan perasaan indah lainnya. Sumatera Barat merupakan daerah yang dijejali oleh keindahan alam yang secara keseluruhan banyak yang belum "tereksploitasi" dengan baik. Daerah dimana saya dan beberapa orang rekan-rekan mengabadikan pemandangan ini sebagai salah satu contohnya. Daerah ini bisa diakses dari Solok melewati objek wisata angin berhembus yang juga merupakan kolam pemancingan yang cukup besar di Solok. Perjalanan ke puncak memakan waktu setengah jam dengan melewati jalanan yang curam dan berlubang. Dan di ujung jalan menuju keatas puncak terdapat jalan sempit yang hanya bisa dilewati satu mobil. Menakutkan juga sih jalanan yang saya tempuh waktu itu, tapi apa mau dikata...kita udah kepalang tanggung nyosor ke daerah itu, alhasil...kita dibuat takjub oleh keindahan yang terhampar di hadapan mata. Jam menunjukkan pukul 18.15 menit, mataharipun kayaknya udah hilang dari pandangan, disela-sela kegelapan senja saya dan rekan-rekan mengabadikan keindahan alam tersebut dengan kamera pocket yang kebetulan tidak pernah lepas dari pinggang saya.
Disaat mau pulang, saya mengambil keputusan untuk meneruskan jalan yang telah kami tempuh tadi dengan mangabaikan salah seorang rekan yang berkeinginan kembali menempuh jalan yang tadi telah kami lewati, hal ini dikarenakan keinginan kami mengetahui jalan ini mempunya ujung dimana. Dengan modal nekat dan hanya menggunakan kendaraan yang sebenarnya kurang cocok diajak adventure kami mencoba meneruskan perjalanan yang sedikit menakutkan, karena belum pernah melewati jalan tersebut dan suasana pada saat itu telah gelap.

Dalam perjalanan kami tidak pernah berpapasan dengan kendaraan lain, sampai akhirnya kami menjumpai sebuah warung/kedai yang kayaknya diperuntukan bagi muda mudi memadu kasih, hal ini bisa kami rasakan dari lampu yang remang-remang dan tempat duduk yang di susun sedemikian rupa yang memungkinkan konsumennya mojok berduaan tanpa ada gangguan....sip...kami berhenti dulu mencoba melepaskan ketegangan dalam perjalanan tadi, saya dan rekan-rekan memesan mie rebus dan teh panas. Dari warung tersebut kami bisa melihat hamparan danau singkarak yang dipenuhi kerlipan lampu di tepinya. Setelah setengah jam-an rehat kami melanjutkan lagi perjalanan menuju Solok, jalanan yang kami lalui tersebut berakhir di sebuah persimpangan dikawasan Danau Singkarak, sehingga perjalanan bisa kami lanjutkan lewat jalan raya yang sudah bisa saya lewati ketika masih berdinas di Kota Solok .
Andai saja daerah yang kami tempuh tersebut bisa dikelola dengan baik, dibuatkan akses jalan yang lebih bagus dan besar, sudah pasi daerah ini akan menjadi jajahan para turis baik lokal maupun lur negeri. Hidup Pariwisata Sumatera Barat.........................

5 komentar:

Anonim mengatakan...

beberapa kali rencana ke sumatra barat gagal..
trahir bulan maret, gagal ke sumbar ahirnya malah ke kalbar.. hahaaa..
salam kenal

Anonim mengatakan...

Salam kenal mas rifka...
wehehe... boleh nih saya diajak jalan-jalan kesini kalo saya suatu saat nanti ke Padang ya... he..he..he..

L. Pralangga mengatakan...

Memang setalah berkelana ke banyak negeri, harus diakui kalau negeri sendiri itu jauh lebih baik.. sedikit lagi saja di poles dan dirus oleh warga dengan becus.. maka sulap sudah! negeri kita bisa menjadi surga wisata.. baik bagi warga dan pengunjung.

Insyallah pada cuti mudik berikutnya disempatkan berkunjung ke Sumatra Barat..

Seneng udh bisa mampir kesini, salam hangat dari afrika barat!

Anonim mengatakan...

bagus potonya bang.. :D

Anonim mengatakan...

maaf bos, promosiin photogapernya dunk

Posting Komentar