Selamatkan Ramadhan

14 September 2009

Saat ini Kota Padang sedang giat2nya membuat inovasi baru terhadap dunia pendidikan sekolah, dengan meliburkan siswa dan siswinya di saat Ramadhan dan menggiring mereka untuk aktif di Masjid-masjid dalam rangka mengikuti Pesantren Ramadhan diharapkan akan tercipta generasi muda yang lebih religi dan memliki bekal agama yang cukup kuat.

Kegiatan ini sangat bermanfaat dan memberikan cita rasa baru bagi kalangan pelajar, kegiatan edukasi ini pun telah mulai di ikuti oleh beberapa daerah di Sumatera Barat. Kedepan diharapkan seluruh pelajar diIndonesia bisa menikmati kegiatan ini agar Bulan Ramadhan bisa dinikmati lebih maksimal.

Tapi ada beberapa kondisi yang sangat berbeda sekali dengan spirit Pesram (pesantren Ramadhan) yang di agung2kan baik oleh Pemda maupun sekolah.

Di seputaran Pantai Padang tepatnya di kawasan Danau Cimpago Purus, masih terhampar dengan indahnya lokasi-lokasi maksiat yang secara kasat mata bisa terlihat jelas. Sampai saat ini paysek (payung esek-esek) ini masih beroperasi secara leluasa tanpa ada tindakan tegas dari pihak terkait. Pada awal ramadhan, paysek ini belum ada yang buka, akan tetapi pada minggu kedua, mulailah mereka menjamur kembali memperlihatkan taringnya karena tidak ada yang bakal berani menumpas kebathilan di lokasi mereka.

Penari Pendet di Iklan Visit Malaysia Orang Bali

24 Agustus 2009

DENPASAR, KOMPAS.com — Kelompok seminan Bali mendesak pemerintah untuk dapat memperjuangkan dan mempertahankan tari pendet sebagai salah satu warisan dan kekayaan milik bangsa Indonesia.

"Kami harapkan Pemerintah Indonesia dapat mempertahankan tari pendet setelah jenis kesenian warisan turun-temurun dari nenek moyang masyarakat Bali itu diklaim milik Malaysia," kata Ida Ayu Agung Mas, anggota DPD, di Denpasar, Senin (24/8).

Ia menyebutkan, pihaknya akan secepatnya menyampaikan aspirasi para seniman Bali itu kepada pemerintah untuk dapat ditindaklanjuti sehingga bangsa ini tidak lagi kehilangan harta kekayaan yang tidak ternilai harganya.

Tidak hanya tari pendet, tetapi lukisan, corak batik, dan beberapa karya cipta lagu-lagu daerah di Tanah Air juga sempat diklaim milik Malaysia. "Ini sudah sangat keterlaluan," katanya.

Malaysia lewat siaran iklan Visit Malaysia Year mengklaim tari pendet atau tari selamat datang yang biasa disuguhkan masyarakat Bali kepada para tamu penting yang datang ke Pulau Dewata.

Tari pendet yang dibawakan wanita berbusana adat Bali ditayangkan berkali-kali dalam iklan Visit Malaysia Year di beberapa stasiun televisi di dalam dan luar negeri.

Guru besar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Prof Wayan Dibia, MA, menyatakan, berdasarkan pengamatan pihaknya, penari yang ditayangkan dalam iklan tersebut adalah orang Bali.

"Dua penari yang tampil merupakan alumnus ISI Denpasar yang bernama Lusia dan Wiwik. Sementara itu, pengambilan gambarnya dilakukan Bali Record sekitar dua hingga tiga tahun lalu," ujar Prof Dibia.

Melihat itu, kepada pemerintah ia menyerukan protesnya agar dapat mempertahankan produk kesenian yang ada untuk kembali didata dan didaftarkan sehingga tidak mudah diklaim negara lain.

"Tari pendet merupakan bagian dari warisan budaya kita, yang mana dalam tarian tersebut menampilkan nilai-nilai seni dan simbol-simbol budaya yang hanya dimiliki oleh tradisi budaya Hindu-Bali," tuturnya.

Ia mengharapkan, pemerintah secepatnya dapat meluruskan sekaligus mendaftarkan bahwa tari pendet betul-betul milik dan warisan nenek moyang masyarakat Indonesia, dalam hal ini Bali.

"Dengan demikian, tari yang sesungguhnya sangat dimanjakan orang Bali itu tidak jatuh ke tangan orang lain yang berniat mencurinya," ujar Prof Dibia.
-------
Kembali Bangsa Indonesia di obok2 oleh bangsana tetangga.....Sampai kapan pemerintah diam tanpa berbuat hal yang konkrit untuk memperjuangkan kebudayaan dan harga diri bangsa kita. Baru saja kita memperingati hari kemerdekaan, tapi apa yang terjadi.....dengan bangganya Negara tetangga menjajah ide dan tradisi nenek moyang kita, sama saja dengan penjajahan gaya baru.....
Pemerintah harus bersikap tegas dan penuh komitmen dalam menyelesaikan kasus ini, sekarang baru kebudayaan....TKI, Klaim Pulau...jika kita lengah bisa jadi mereka mengklaim seluruh pulau dan kebudayaan di setiap propinsi yang ada di Indonesia.

Drainase Padang kurang baik

21 Agustus 2009

Kemaren, sekitar pukul 17.30 WIB Kota Padang diguyur hujan yang cukup deras...hujan ini berhenti sekitar pukul 20.00 WIB.

Pukul 20.00 WIB tersebut saya keluar dari rumah menggunkan mobil untuk membeli obat buat orang tua saya yang sedang sakit, sekalian membeli sate di kawasan Belakang Olo. Saya mengambil jalur melewati daerah Lubuk Lintah, Anduring, kemudian Andalas, di Andalas saya melewati banjir kecil yang tidak terlalu berefek kepada pengendara lain, tepatnya di depan ATM BNI Andalas (lokasi ini merupakan langganan digenangi oleh air jika terjadi hujan). Sesampainya di Perempatan Simpang Haru saya menemukan banjir lagi di depan Wisma Andalas, banjirnya lumayan tinggi sehingga memenuhi badan jalan sampai ke bagian tengah sehingga mobil dan kendaraan lain mesti bersempit2 pada satu jalur. Saya membelokkan ke arah Sisingamangaraja dengan prediksi bahwa di sekitar PJKA kemungkinan digenangi oleh air juga. Perkiraan saya salah, di bengkolan setelah SD Kartika ternyata banjirnya lumayan tinggi (kira2 satu jengkal diatas kaki).

Saya mengambil keputusan untuk lewat ke daerah Proklamasi yang terkadang jarang di genangi oleh air, sesampainya di perempatan lampu merah Pos....kemacetan panjangpun terjadi tanpa ada yang mengatur, lampu merah mati dan di pinggir2 jalan digenangi oleh air sehingga banyak kendaraan yang pengen cepat2 melewati genangan tersebut sehingga terjadilah kemacetan.....saya sempat berfikir, apa salahnya sih, disaat2 dibutuhkan seperti itu pak Polisi mau meluangkan waktunya untuk mengatur lalu lintas....selain lampu traffic light yang mati , banyak kendaraan yang mogok di tengah jalan dan menggangu arus lalu lintas..

Di tugu Piala Adipura saya mengambil arah ke kiri menuju Jalan Ratulangi, pada tanjakan kecil yang ada di dekat pertigaan tersebut saya kembali melewati genangan air yang cukup membuat nyali ciut, karena banyak mobil dan motor yang mogok di pinggir2 jalan tersebut.

Sesampainya di depan Arbes, genangan air yang cukup tinggipun kembali saya hadapi....dari arah Permindo banyak mobil dan motor yang berputar arah kembali karena mereka takut tidak bisa melewati banjir tersebut. Disini saya kembali menemukan beberapa mobil yang mogok di tengah jalan dan dibiarkan begitu saja oleh sopirnya.

Setelah membeli obat di Apotik Patimura, saya pun berniat kembali pulang melewati jalur yang tadi (rumah saya berada di kawasan Ampang) . Keputusan ini saya ambil karena dari beberapa kali hujan yang menerpa Kota Padang, jalan Alai menuju Ampang sering digenangi oleh air yang cukup tinggi terkadang sampai lutut kaki orang dewasa...(kasihan juga masyarakat yang tinggal disana, mereka harus menikmati banjir secara rutin jika terjadi hujan lebat....dan sampai sekarang belum ada tindakan konkrit yang dilakukan oleh instansi terkait terhadap kondisi tersebut). Daerah ini cukup ditakuti jika terjadi hujan, karena akan banyak mobil dan motor yang mengalami mogok di tengah jalan, padahal daerah ini merupakan jalur alternatif untuk mencapai kawasan By Pass.

Perjalanan pulang pun saya lalui dengan kondisi yang sama, di jalanan banyak mobil yang di derek dengan mobil yang lain....malahan ada yang di dorong dengan menggunakan sepeda motor....

Kondisi ini harus mendapatkan perhatian yang lebih dari instansi terkait, dalam hitungan jam saja hujan yang dihadiahkan untuk Kota Padang bisa membuat banjir dibeberapa ruas jalan....
Kita harus mempertahankan citra Adipura yang kita terima dengan memperbaiki saluran air (drainase) supaya tidak terjadi lagi kondisi2 seperti yang terjadi tadi malam....Masyarakatpun secara sadar harus menjaga lingkungan dari pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya, sehingga drainase yang ada bisa terjaga dengan baik.

Maret sensation (1)

19 Maret 2009

hmm...udah lama kagak bikin tulisan di blog ini, maklum banyak pekerjaan yang selalu menghadang mut buat nulis. Maret merupakan salah satu bulan yang cukup spesial buat saya, banyak hal yang terjadi di bulan ini. Pertama, saya dilahirkan di minggu pertama bulan ini, pada minggu kedua merupakan hari pertama saya dikontrak untuk bekerja di tempat saya mencari sesuap nasi saat ini....hmm...kayaknya cuman itu aja....hehehe....cuman dua donk.
Saya awali dari tanggal 7 Maret 2009, saya ditelpon oleh beberapa orang anggota KSR PMI IAIN Imam Bonjol Padang yang merupakan organisasi yang membesarkan dan membentuk jiwa organisatoris saya. "Bang, ada yang lagi bertengkar di markas, kayaknya bakal terjadi perkelahian" itu yang terlontar dari balik telpon. Karena saya malam sebelumnya kurang begitu cukup istirahat dan masih dalam kondisi kurang fit, saya pun menjawab seadanya. Setelah saya pulih dan lumayan sadar....saya pun mencoba mengkonfirmasikan hal tadi ke salah seorang rekan yang kebetulan berada di markas KSR. Setelah mendapatkan info yang cukup lengkap, saya pun langsung bergegas untuk berangkat ke IAIN.
Memasuki Gedung Student Centre IAIN Imam Bonjol Padang yang lebih biasa kami sebut sebagai emperan, saya pun merasakan ada yang aneh....diluar banyak anggota KSR yang ngobrol sambil ketawa ketiwi.....kayaknya nggk ada kejadian yang aneh. Memasuki ruangan Markas KSR barulah saya dikejutkan dengan telah berkumpulnya beberapa anggota yang dengan sigapnya menyambut saya dan mengucapkan selamat ulang tahun.
Bukan itu saja, setelah saya dipersilahkan duduk.....mereka pun memulai acara dengan penyampaian kata sambutan dan beberapa penyampaian-penyampaian lain yang sedikit resmi, setelah saya menyampaikan beberapa patah kata yang intinya adalah ucapan terimakasih atas surprise dan juga acara yang telah disuguhkan....Kue Tart Ulang Tahun-pun keluar.....saya tambah terkejut....baru kali ini saya ulang tahun di kasi kue tart (karena saya termasuk orang yang kurang suka memperingati hari ulang tahun).
 
Acara pun dilanjutkan dengan acara yang biasa dilakukan pada saat ulang tahun, tiup lilin...trus potong kue....trus bagi kue...dengan diiringi lagu ceremony.
Setelah jenuh berlama-lama di dalam markas, saya pun berencana untuk pergi keluar.......akan tetapi ketika mau berdiri,dengan spontan salah seorang senior saya datang dan memukul kepala saya dengan tangannya....Kembali lagi keterkejutan saya bertambah...dari atas kepala saya mengucur air encer berwarna kuning dan berbau anyir....waduh....baru kali ini juga pas diulang tahun saya bisa terkena lemparan telur.
 Setelah reda dari shock berat karena suksesnya teman-teman melempar saya dengan telur, saya pun mencoba membersihkan diri.....acara ulang tahun itu pun diakhiri dengan makan tahu brontak rame-rame diluar markas.....
Malamnya setelah beberapa kesibukan saya membalas sms dan ucapan-ucapan yang masuk ke facebook dan friendster saya, saya pun janjian dengan beberapa orang teman untuk menghadiri acara pesta pernikahan dua orang rekan saya yaitu May Boy Aldisotmen (salah seorang rekan kerja dan juga teman sepermainan di jalanan dulu) dan M. Ali Imran (biasa dipanggil gaek, yang merupakan teman satu SMU dulu). Kegiatan malam ini pun sangat menyita tanaga saya, karena acara berakhir pada pukul 1.30 WIB dini hari.......tanggal 7 yang melelahkan.....
M. Ali Imran (yang pakai baju putih)
 
MayBoy Aldisotmen (yang pakai baju putih....emang mesti pakai baju putih ya....hmm..)

Pergulatan di Los Ikan Pasar Raya Padang

05 Februari 2009

Tadi pagi skitar jam 8 kurang sehabis rutinitas do'a pagi dikantor, saya melakukan On The Spot ke Pasar Raya Padang tepatnya di Los Ikan untuk melihat kondisi pergerakan usaha disana. Sengaja waktu yang saya ambil pagi-pagi, karena kondisi di Los Ikan tersebut memang lagi rame-rame nya. 
Setiap pagi, Pasar Raya Padang selalu diramaikan oleh para penjual dan pembeli. Pagi shubuh daerah ini dikuasai oleh pedagang sayur dan kebutuhan pokok lainnya, dan disaat matahari sudah mulai nongol pedagang-pedagang lainnpun sudah mulai menempati pos-pos yang telah biasa mereka tempati. Hal ini menjadi sebuah rutinitas yang mempengaruhi perekonomian Kota Padang. Geliat penjual dan pembeli ini setiap harinya akan mencatatkan angka transaksi yang sangat besar, walaupun mereka sering ditertibkan oleh petugas pamong.
Saya pun memarkir motor di tempat parkir yg berada di tepi jalan, setelah sedikit bertegur sapa dan sok akrab dengan petugas parkirnya saya pun langsung menuju lantai dua komplek pasar tersebut. Mengawali kesibukan komplek tersebut, saya disuguhi dengan orang yang berjualan kelapa parut, pedagang cabe, kemudia ada juga pedagang ayam potong dan lain-lain, kemudia saya dihadapkan kepada dua buah jalan (ke kanan menuju los daging dan kekiri ke los ikan) dengan yakin saya pun mengambil jalan ke kiri. Pedagang yang pertama sekali saya jumpai adalah pedagang ikan tawar (kayaknya ikan hasil keramba) kemudian lele, belut. Agak kedalam barulah kita menemui ikan-ikan laut dan berbagai jenis ikan lainnya. 
Jika masuk ke daerah Los Ikan ini, saya sedikit teringat sewaktu saya masih duduk di bangku perkuliahan. dulu. Mother biasanya rutin pergi belanja ke pasar setiap hari minggu pagi, dan saya dapat jatah menemani dan juga didaulat menjadi officeboy buat ngangkat-ngangkatin belanjaannya mother. Los Ikan ini merupakan target rutin dari penyerbuan yang dilakukan mother, dari kebiasaan itulah sedikit-sedikit saya bisa belajar jenis-jenis ikan trus harga dan juga cara memilih ikan yang masih segar. Dan yang pasti, mother adalah  suhu besar dalam melakukan tawar menawar dengan penjual.....hahaha....emang udah dasarnya, ibu-ibu ntu benar-benar sadis nawar, beda seribu perak-pun nggk mau......sip.
Secara tidak sengaja, saya bertemu dengan salah seorang teman satu angkatan waktu di SMU 3 Padang dulu. Nama akrabnya Bagil (nggk tau juga sih, kenapa dia bisa dipanggil kayak gitu), Bagil ini telah lama malang melintang di Los Ikan dan menurut cerita yang saya dapatkan dari teman-teman, Bagil udah mulai berjualan sewaktu masih SMA (Saya salut dengan perjalanan hidup bagil ini, dia membiayai kuliahnya dari hasil berdagang ikan). Setelah sedikit melepas kangen, cerita-cerita masa SMA dan juga ngomongin perkuliahannya yang blon klar2, Bagil pun minta permisi karena rekannya sudah datang dengan membawa berkarung-karung ikan air tawar.
 
 
Pergumulan dengan ikan pun dimulai, setelah ikan-ikan yang berada di dalam karung tadi di tumpahkan.....ibu-ibu yang sedari tadi menunggu langsung berebutan memilih dan langsung memasukkan ke dalam kantong-kantong plastiknya. Tidak cukup satu karung, karung berikutnya ditumpahkan dan setelah saya hitung ada sekitar 5 buah karung dan satu buah baskom besar yang langsung ludes diamuk masa (massa-nya banyak dari golongan ibu-ibu). Karena kesibukan yang semakin tinggi di lokasi itu, saya pun mohon diri dengan pemilik lapak dan juga dengan si Bagil. Sebenarnya saya berkeinginan untuk sedikit melakukan wawancara untuk melihat bagaimana dan apa pengaruh krisis yang lagi naik daun saat ini dengan penjualan ikan yang terjadi di Los ikan itu. Tapi tanpa wawancara pun saya bisa melihat langsung bahwa pasar ini tidak begitu terdampak dilihat dari banyaknya transaksi antara penjual dan pembeli yang saya lihat langsung.

Perburuan Kunang-kunang di Base Camp Korea

11 Januari 2009

Tadi pagi sekitar pukul 01.30 WIB (kalo jam segitu biasanya disebut dini hari ya !!....heran, padahal bukan cuman si Dini aja yang keluyuran jam segitu.....hehehehe) saya beserta beberapa orang rekan melakukan perburuan yang cukup heroik dan penuh tantangan.
Perburuan ini diawali karena saya melihat di lokasi perkemahan (untuk cerita perkemahan silahkan dilihat di link ini) banyak makhluk ajaib make lampu diekor muter-muter di lokasi tenda. Melihat itu langsung tercetus ide dalam benak saya, gimana kalo binatang itu dikumpulin dalam satu tempat trus ditarok di kamar yg gelap, udah kebayang gimana indahnya kerlap-kerlip binatang tersebut memberikan sensasi pemandangan yang unik.
Dengan dibantu beberapa orang rekan, saya pun melakukan perburuan....Lokasi kemping yang terletak di tepi sungai menambah semangat untuk melakukan pencarian (itu semangat ato ketakutan ya.....hehehehe....pasalnya, dilokasi itu terkenal keangkeran dan kurang bersahabatnya makhluk gaib yang ada disana). Pagi itu bulan sangat bersahabat dengan kami, pancarannya menyinari bak lampu sorot 600 watt (lebay.....hehehe). Akan tetapi karena terlalu bersahabat itulah, binatang yang kami buru juga jadi susah ditemukan, karena kunang-kunang bisa dilihat kalau suasananya gelap gulita.
Jam digital di PDA saya menunjukkan pukul 2.15 WIB, udah waktunya untuk bersiap-siap untuk kembali ke Padang. 
Dari perburuan yang kami lakukan alhamdulillah terkumpul 3 ekor kunang-kunang (hahahaha.....sebenarnya sih bisa lebih banyak lagi, tapi karena kunang-kunang tersebut banyak bertengger di dahan pohon yang tinggi...dan ada juga beberapa yang bertengger diatas batu besar yang terletak di sebelah sungai..batu ini kata penduduk setempat tidak boleh dinaiki karena akan menimbulkan kemarahan dari penghuninya). 
Akhirnya pukul 03. 30 WIB saya dan 2 orang rekan lainnya meninggalkan lokasi kemah, dikarenakan adanya beberapa kesibukan besok hari di Padang.
Perjalanan menempuh waktu skitar 20 menit (nyampe di jembatan By Pass Kuranji), kami beristirahat sebentar untuk menghangatkan tubuh dengan makan mie rebus ama minum teh telur dan disuguhi pertandingan antara Inter Vs Cagliari (yang berakhir dengan skor 1-1). Pukul 5 WIB teng  akhirnya saya sampai dirumah dan mulai merebahkan tubuh di ruang tamu.
(Perhatikan tangan model diatas : Botol yang berisi 3 ekor kunang-kunang)

Tahun Baru Semangat Baru

01 Januari 2009

Setelah sekian lama nggk ngepost di rumah ini, tadi pagi terbersit keinginan untuk bikin cerita2 mengenai perjalanan hidup saya yang menarik, unik ataupun nggak jelas, ataupun yang nggak da gunanya di ceritain.....hehehehe.....yang penting, blog ini bakalan saya jadikan tempat curahan hati, narsis-an, ngasih kritikan, pemikiran, ataupun pantauan dari penglihatan harian yang saya alamin.

Untuk awal....saya bakal nyeritain kondisi saya hari ini.
Tadi malam tepat pada pukul 00.00 WIB semua orang di seluruh penjuru dunia pada sibuk merayakan pergantian tahun dari angka 2008 menjadi 2009. Alhamdulillah saya tidak bisa merasakan kemegahan perayaan yang kayaknya diagung2kan oleh segelintir masyarakat apalagi oleh anak muda...Ada dua hal yang menjadi alasan ketidak ikutan saya, pertama...karena ampe jam 1 pagi di tanggal 1 Januari tersebut saya dan beberapa orang rekan kerja masih menyelesaikan beberapa rutinitas pekerjaan tutup buku, dan alasan kedua....dari dulu sampai sekarang saya kurang menyukai pengucapan kata-kata Selamat Tahun Baru Masehi...ini semua berkat ajaran agama yang lumayan komprehensif yang diberikan oleh my father, jadi nya saya terkadang kalau terpaksa diajak ikutan memperingati tahun baru ya....sekedar ikutan saja...tapi itu hanya euforia sesaat saja.
Karena pekerjaan baru selesai jam 1-an pagi, dan berkebetulan pula ada beberapa orang teman kerja dari Kantor Pusat datang ke Kantor Cabang Saya...makanya kami cuman menikmati beberapa pesta kembang api di sekitaran kantor....
Waktu menunjukan pukul 03.00 WIB saya pun mulai merasakan kepenatan dan ingin segera merebahkan badan dirumah, setelah disepakati.....kami pun segera pulang. Dan sesampai dirumah...dengan kekuatan terakhir saya langsung ke tempat tidur dan mulai melaksanakan kegiatan paling sakral bagi saya yaitu Tidur.

Jam setengah 8 pagi dengan berat hati saya di bangunkan oleh mother dengan suara rockernya.....setelah sarapan dan sedikit beres-beres....dengan semangat yang masih menggebu-gebu saya pun kembali tidur....hehehe.....balas dendam nih.....bangunnya baru jam setengah dua siang....itupun tetap dikarenakan suara rockernya mother bangunin buat makan siang......huffff......
sehabis makan siang...nggk tau nih mo ngapain lagi...setelah nyari inspirasi sana sini akhirnya pilihan saya jatuh kepada beberapa vcd yang belum sempat saya tonton......untuk hari ini saya nonton dua buah pilem...pertama The Incredible Hulk dan Scorpion King 2....kegiatan nonton ini saya selesaikan sampai azan maghrib berkumandang.


Ya....kayak gitu dulu deh...kegiatan saya hari ini...nggk ada yang unik sih....sebenarnya nggak bagus juga buat diceritain...tapi...ya...untuk memulai lembaran baru di blog ini...karena saya pengen mengambil momen tahun baru menjadi semnagat baru saya untuk ngeblog dirumah ini......