Pindah ke Rumah Baru http://rifkadejavu.com

09 Oktober 2008

Waduh....klupaan nih ngasih tau nya....saya udah pindah kerumah baru, mungkin karena sibuk ngangkatin barang-barang trus mendekor rumah jadi kelupaan deh ngurusin rumah yg lama.....rencananya sih mo ndgadain selamatan 'n do'a-do'a....tapi udah kagak keburu.....Alamat rumah baru daku di http://rifkadejavu.com

Lantera MinangKabau Mengadakan Buka Bersama

20 September 2008

hari Kamis kemaren tanggal 18 saeptember 2008 Lantera MinangKabau mengadakan Buka Bersama dengan seluruh komunitas Peduli Aids Sumatera Barat di Mesjid komplek PGAI Padang. acara diadakan mulai jam 17.30 yang diisi dengan santapan rohani dari Buya Masoed Abidin. Alhamdulillah pesertanya yang menghadiri kegiatan cukup banyak, berkisar sampai 40-an orang yang merupakan ODHA dan OHIDHA yang aktif di Lantera MinangKabau.

Dalam santapan rohani juga diadakan diskusi dengan buya yang memberikan beberapa kekuatan baru bagi kawan2 ODHA, dimana penyakit yang diderita bukanlah penyakit kutukan melainkan penyakit sebagaimana penyakit yang dialami oleh orang lain, seperti jantung, hipertensi, kanker dan lain-lain.
Kedepan kegiatan diskusi dengan pemuka agama ini akan di follow up setiap bulannya guna memberi bekal bagi kawan2 ODHA dan OHIDHA dalam menjalankan ibadah dan menambah semnagt hidup

Tradisi Balimau yang sudah menyalahi makna

01 September 2008

Hari minggu kemarin merupakan hari terakhir umat islam bisa mencicipi makanan di siang hari dan dalam kurun waktu sebulan kedepan semua umat islam akan menghadapi bulan ramadhan yang dipenuhi berkah dan setiap muslim akan berlomba-lomba dalam melengkapi dan memaksimalkan ibadahnya.

Di Sumatera Barat khususnya di Kota Padang pergantian bulan Sya’ban ke Ramadhan ini di lakukan dengan sebuah tradisi yang di beri nama ”BALIMAU”. Balimau ini dimaknai oleh masyarakat sebagai kegiatan mensucikan diri dengan mandi-mandi di tempat pemandian umum. Tradisi ini sudah berjalan cukup lama, seiring waktu dan kemajuan zaman yang terlindas oleh modernisasi, Balimau sudah dimaknai menjadi sesuatu yang tidak sakral lagi tapi cuma untuk ajang mandi-mandi saja. Lebih parahnya di beberapa tempat di kota Padang kegiatan Balimau ini dihiasi dengan beberapa kegiatan yang dirasa tidak cocok untuk menyambut sebuah bulan yang begitu mulia. Seperti contoh di Jembatan By Pass Polsek Kuranji, disana diadakan kegiatan Balimau yang sepertinya telah dikoordinir secara baik karena ada beberapa rambu-rambu yang bertuliskan “tempat balimau Laki-laki’ dan bagi yang tidak balimau disuguhi dengan hiburan dari sebuah grup band yang panggungnya diletakkan di depan Polsek Kuranji. Sebuah perhelatan yang di restui oleh pihak yang berwajib, tetapi ada beberapa hal yang disayangkan dilokasi tersebut. Pertama rambu-rambu untuk mandi sesuai dengan tempat yang disediakan tidak berjalan sebagaimana mestinya (Gabung antara cewek dengan cowok), kemudian dengan adanya hiburan gratis yang disuguhkan kepada masyarakat pada sore itu menyebabkan antrian kendaraan dari dua arah yang menyebabkan kemacetan yang cukup panjang.


Lain lagi di Jembatan Kelawi, digawangi oleh persatuan pemuda daerah setempat diadakanlah hajatan untuk menyambut Bulan Ramadhan dengan menghadirkan hiburan berupa orgen tunggal yang ditonton oleh masyarakat banyak. Ada beberapa hal yang disayangkan juga dengan rangkaian kegiatan tersebut, seharusnya dengan kegiatan yang bertemakan menyambut bulan ramadhan lagu-lagu yang ditampilkan juga lagu-lagu yang lebih islami atau minimal tidak seperti penampilan orgen tunggal disaat Baralek. Akan tetapi lagu yang ditampilkan masih seronok dan kurang tepat dengan kondisi, walaupun pakaian yang dipakai artisnya masih terlihat sopan akan tetapi goyangannya masih terlihat sensual dan mengundang. Dengan ditonton oleh banyak orang dan tidak terkecuali oleh anak-anak, apakah tradisi yang telah dikemas apik ini memberikan efek yang baik, apa tindakan pemerintah memaknai kegiatan-kegiatan seperti ini, malahan di Jembatan Kelawi ini kegiatan tersebut dibuka dan diramaikan oleh satu pasang calon Walikota dan Wakil Walikota Padang yang notabene akan memimpin Kota Padang kedepan. Mau dibawa kemana adat dan istiadat yang dari hari kehari dihilangkan demi mengikuti kemajuan zaman.


Apakah ini sebuah makna tradisi balimau yang selama ini dilakukan oleh seluruh masyarakat di Sumatera Barat. Apa yang harus diwariskan kepada masyarakat jika makna adat dan tradisi pun telah dikelola secara modern

Tak Ada Perahu Papan pun Jadi

Photo diatas diambil di perairan Kuranji tepatnya di bawah jembatan By Pass Kuranji, terlihat 3 orang yang sedang menggunakan sebuah papan yang disulap menjadi perahu pada tradisi balimau hari Minggu tgl 31 Agustus 2008 pukul 17.30 WIB

Awal Ramadhan yang penuh misteri

Setelah selesai sholat tarawih pertama tadi malam saya ditelpon oleh seorang rekan di PMI Cab. Padang yang meberikan informasi bahwa ada anak hilang di daerah Purus tepatnya di pertemuan (muaro) air laut dan air tawar di dekat danau buatan. Setelah sampai dilokasi di dapatkan informasi kalau anak tersebut berjumlah 6 orang dan terseret arus dikarenakan mereka mencoba menyeberangi muaro tersebut. Kejadiannya sekitar jam 3 sore, dan sampai saat ini 5 orang anak telah ditemukan dalam kondisi selamat dan sampai tadi malam pukul 24.00 WIB korban terakhir belum diketemukan. Dari kesaksian korban yang selamat, korban yang bernama fadhli (8,5 tahun) berada tepat dibelakangnya dan sempat merangkul pinggang temannya, ketika temannya bisa mengangkat badan keatas korban tidak bisa berpegangan lagi dan akhirnya hilang. Beberapa tim pencari yang berasal dari unit 113 dan juga dari KSR PMI Cabang Padang meyakini kalau korban menginjak tanah yang lunak sehingga tertarik kedalam.
Dari beberapa informasi dilapangan, didapatkan bahwa daerah muaro tersebut memang sudah sering memakan korban, tahun kemaren bertepatan 1 hari sebelum ramadhan terjadi juga hal yang sama seperti kejadian ini. Anak –anak tersebut di temukan terpisah ada yang ditemukan diperairan belakang Transito ujar salah seorang orang tua korban yang anaknya meninggal tahun kemaren.
Penduduk disanapun menyatakan tempat tersebut memang terkenal dengan nama “muaro lasak” karena pertemuan airnya tidak jelas dan sering memakan korban.
Setiap Awal ramadhan selalu ada kejadian-kejadian yang kadang-kadang berbentuk bencana, keunikan ataupun yang lain. Oleh karena itu tidak ada salahnya memaknai Ramadhan lebih berarti dan selalu mendekatkan diri kepada yang kuasa....(Kayak ustadz ya......)

"ODHA" bisa sedikit bernafas lega

30 Agustus 2008

Jumat, 29 Agustus 2008 | 04:17 WIB

JAKARTA, JUMAT - HIV/AIDS merupakan penyakit yang diakui sampai kini belum ada obat yang benar-benar dapat menyembuhkan secara tuntas. Obat-obat yang tersedia baru sebatas menekan laju pertumbuhan virus HIV dalam tubuh penderita dengan harga sangat mahal dan kebanyakan masih diimpor dari luar negeri.

Untuk mendukung penyediaan obat di Indonesia, Unit Produksi Antiretroviral (ARV) Kimia Farma diresmikan Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Indroyono Soesilo yang mewakili Menko Kesra Aburizal Bakrie, Kamis (28 /8), dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun Kimia Farma ke-37, di Pabrik Kimia Farma, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.

Pada akhir tahun 2002, Kimia Farma mempertimbangkan untuk memproduksi obat HIV/AIDS karena jumlah pengidap AIDS makin banyak sedangkan obatnya masih belum tersedia. Obat yang tersed ia masih impor jadi dan harganya mahal. Kemudian, Kimia Farma berinisiatif untuk memproduksi ARV KF dengan harga terjangkau, tersedia dan murah. Hal ini didukung berbagai pihak sehingga registrasi dan produksi perdana dapat dilakukan di Pabrik Kimia Farma di Bandung dalam skala proyek.

read more......

Singarak Di Kala Senja

26 Agustus 2008

Pemandangan yang sangat fantastis....itulah hal yang pertama terpikirkan di pikiran saya waktu itu, saya bisa menikmati pemandangan Danau Singkarak dari ketinggian yang bisa menampilkan eksotisme alam yang membuat perasaan menjadi tentram, nyaman dan perasaan indah lainnya. Sumatera Barat merupakan daerah yang dijejali oleh keindahan alam yang secara keseluruhan banyak yang belum "tereksploitasi" dengan baik. Daerah dimana saya dan beberapa orang rekan-rekan mengabadikan pemandangan ini sebagai salah satu contohnya. Daerah ini bisa diakses dari Solok melewati objek wisata angin berhembus yang juga merupakan kolam pemancingan yang cukup besar di Solok. Perjalanan ke puncak memakan waktu setengah jam dengan melewati jalanan yang curam dan berlubang. Dan di ujung jalan menuju keatas puncak terdapat jalan sempit yang hanya bisa dilewati satu mobil. Menakutkan juga sih jalanan yang saya tempuh waktu itu, tapi apa mau dikata...kita udah kepalang tanggung nyosor ke daerah itu, alhasil...kita dibuat takjub oleh keindahan yang terhampar di hadapan mata. Jam menunjukkan pukul 18.15 menit, mataharipun kayaknya udah hilang dari pandangan, disela-sela kegelapan senja saya dan rekan-rekan mengabadikan keindahan alam tersebut dengan kamera pocket yang kebetulan tidak pernah lepas dari pinggang saya.
Disaat mau pulang, saya mengambil keputusan untuk meneruskan jalan yang telah kami tempuh tadi dengan mangabaikan salah seorang rekan yang berkeinginan kembali menempuh jalan yang tadi telah kami lewati, hal ini dikarenakan keinginan kami mengetahui jalan ini mempunya ujung dimana. Dengan modal nekat dan hanya menggunakan kendaraan yang sebenarnya kurang cocok diajak adventure kami mencoba meneruskan perjalanan yang sedikit menakutkan, karena belum pernah melewati jalan tersebut dan suasana pada saat itu telah gelap.

Dalam perjalanan kami tidak pernah berpapasan dengan kendaraan lain, sampai akhirnya kami menjumpai sebuah warung/kedai yang kayaknya diperuntukan bagi muda mudi memadu kasih, hal ini bisa kami rasakan dari lampu yang remang-remang dan tempat duduk yang di susun sedemikian rupa yang memungkinkan konsumennya mojok berduaan tanpa ada gangguan....sip...kami berhenti dulu mencoba melepaskan ketegangan dalam perjalanan tadi, saya dan rekan-rekan memesan mie rebus dan teh panas. Dari warung tersebut kami bisa melihat hamparan danau singkarak yang dipenuhi kerlipan lampu di tepinya. Setelah setengah jam-an rehat kami melanjutkan lagi perjalanan menuju Solok, jalanan yang kami lalui tersebut berakhir di sebuah persimpangan dikawasan Danau Singkarak, sehingga perjalanan bisa kami lanjutkan lewat jalan raya yang sudah bisa saya lewati ketika masih berdinas di Kota Solok .
Andai saja daerah yang kami tempuh tersebut bisa dikelola dengan baik, dibuatkan akses jalan yang lebih bagus dan besar, sudah pasi daerah ini akan menjadi jajahan para turis baik lokal maupun lur negeri. Hidup Pariwisata Sumatera Barat.........................

"Selalu Terdepan" sebuah slogan yang menjanjikan


Satu lagi pabrikan motor yang telah mengeluarkan varian terbarunya, dahsyat...itu kata yang pertama kali terucap....motor ini memiliki 32 buah ban. Tidak bisa terbayangkan bagaimana kecepatan yang bisa dibukukan oleh motor ini.
Produk ini sengaja belum dilempar secara massal ke konsumen dikarenakan, masyarakat Indonesia belum begitu bisa menerima kecepatan yang akan dihasilkan motor dengan 32 buah ban ini. Hal itu dikarenakan jalana di perkotaan yang masih tergolong sempit disesaki oleh kendaraan yang terus bertambah tanpa ada penambahan jalur, sehingga konsumen akan merasa takut berkendaraan dengan varian terbaru ini. Akan tetapi dari hasil wawancara dengan test rider motor baru ini, didapatkan data yang cukup mengagetkan, motornya jangan dibawa ngebut...ini dikarenakan sistem pengereman masih konvensional atau masih menggunakan rem di dua buah ban, sedangkan 30 buah ban lagi tidak punya perangkat rem....hmm...mesti hati-hati nih bawa motor ini...(djv)

Photo - Photo Hiking Palanta (partai tambahan)

20 Agustus 2008

Photo-photo ini selain dari my poket kamera juga berasal dari v3rdee nyang punya www.blogsiceper.com, tuh anak dengan semangat 45 ngejar sebuah bendera di tepi jalan setapak buat dijadiin sandingan diri. Pas jalan, kita sengaja agak pelan dikit supaya tetep eksis dibelakang dan aksi poto2 kita kagak diliat ama org lain....sip....Silahkan menikmati perpaduan alam, person, dan juga ekspresi. ampe orang yg gi mojokpun kita shoot...sengaja photo dibikin acak...(susah ngeditnye sih......hehehehe).


Makna Kebebasan dari mata hati yang masih bersih

19 Agustus 2008

Kebebasan = Keceriaan, kegembiraan, tertawa, dapat hadiah, bersorak sorai
(Acara 17-an di puncak Gunung Padang )
Kebebasan = Mengekspresikan diri menjadi apa yang diinginkan
(Seorang mekanik mungil yang mencoba mengutak atik motor bapakya untuk diperbaiki)
Kebebasan = Melukiskan hal-hal yang baik melalui goresan ranting di atas pasir
(Beberapa anak di sepanjang Pantai Air Manis putus sekolah karena ketiaadaan biaya dari orang tua)

Hiking Merdeka Palanta (Alam menjadi inspirasi kemerdekaan)

18 Agustus 2008


Asik....itu hal yang terungkap setelah kami melakukan perjalanan yang cukup melelahkan pada hari minggu kemaren yang bertepatan dengan 17 Agustus yang diperingati sebagai hari kemerdekaan bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali. Perjalanan dimulai dari Gor Parayoga Padang karena motor teman2 palanta dititipin disana. Route nya juga tidak terlalu panjang sih, dari Prayoga – Jembatan Siti Nurbaya – Gunung Padang – Finish di Air Manis. Panjang sih nggak, tapi jalurnya cukup melelahkan apalagi bagi saya yang jarang berolahraga.
Ini peserta yang cerdik, karena telat tuh orang pake motor sampai keatas jembatan Siti Nurbaya.
Alasannya sih, tadi abis upacara dikantor makanya telat......
Banyak hal yang bisa diambil dari perjalanan ini, mulai dari keindahan alam di kanan kiri jalur, kekompakan dan canda tawa penambah semangat selama perjalanan, keringat yang bercucuran, capek, lelah, muka dan kulit yang sampai saat ini belum kembali ke warna aslinya karena masih ada bekas terbakar sinar matahari dan ada satu hal lagi yang penting yaitu perbedaan jalur yang diambil oleh teman-teman palanta yang memperlihatkan bahwa perbedaan bisa terjadi dimana saja asalkan tujuannya tetap sama…..hehehe….kebetulan rombongan kami ngambil jalur yang lebih panjang dan cukup melelahkan karena melewati jalan raya.

Sewaktu memasuki gerbang Pantai Air Manis kita dihadang oleh beberapa pemuda yang bertugas sebagai penjaga gerbang, kita diminta membayar tiket masuk sebesar Rp. 2.000,- / orangnya. Setelah didata rombongan kami berjumlah 14 orang sehingga mesti membayar Rp. 28.000,-, setelah dibayar sebanyak jumlah tadi kami diberikan tiket masuk sebanyak 5 lembar, kontan kawan-kawan palanta yang lain menyuruh meminta tambahan tiket karena 9 tiket lagi sudah pasti akan masuk kekantong para penunggu gerbang Air Manis tersebut dan niat kami membayar tiket masuk sebagai sebuah refleksi kami sebagai masyarakat kota Padang yang mempunyai keinginan untuk membangun pariwisata Sumatera Barat tidak tercapai, walau hanya memberikan kontribusi baru berupa materi yang tergolong kecil.
Setelah sampai di tepi pantai kawan-kawan mengambil inisiatif untuk beristirahat sejenak untuk mengembalikan stamina dan menunggu rombongan kedua yang jalurnya terpisah dari rombongan kami. Setelah kurang lebih 10 menit menunggu "Akhirnya Datang Juga" rombongan kedua yang kami tunggu-tunggu. Setelah melakukan perjalanan selama lebih kurang 10 menit kita mencapai lokasi yang dituju dan mengambil posisi di hamparan rumput yang berdekatan dengan sebuah kedai makanan.
Kegiatan diawali dengan makan siang bersama dengan berbagai macam menu dari kawan-kawan yang kebetulan membawa bekal, ada juga yang menkonsumsi lotek atau lontong dari kedai. Setelah kita makan kegiatan dilanjutkan dengan ta'aruf atau perkenalan dengan beberapa kawan-kawan yang baru bergabung atau yang baru pertama kali memperlihatkan mukanya di pertemuan-pertemuan Palanta, saya termasuk salah seorang yang memperkenalkan diri pada kesempatan itu.


Banyak hal yang bisa diambil dari kegiatan yang telah Palanta angkatkan pada kesempatan kali ini. Kegiatan alam bebas merupakan salah satu improvisasi diri untuk merefresh kembali urat syaraf yang selama ini telah kaku dan salah satu iinstrument untuk menikmati keindahan alam.
Pokoknya kegiatan ini asik abis….sebenarnya masih banyak cerita yang akan di sampaikan tapi kebetulan sampai detik ini my body masih panek-panek 'n rangkit-rangkit makanya cerita ini akan kita lanjutin kapan-kapan….okey
Ekspresikan-dirimu

Pasokan Obat ARV untuk ODHA di Sumbar Putus

11 Agustus 2008

Ada berita yang cukup menyedihkan dari kawan-kawan Odha (Orang dengan HIV/AIDS) di Sumatera Barat. Sudah satu minggu ini pasokan obat ARV (Anti Retroviral) yang merupakan salah satu bentuk terapi pengidap virus HIV untuk mempertahankan daya tahan tubuhnya supaya tetap bisa survive terputus. setelah dikonfirmasikan kepada pihak Rumah Sakit yang menjadi tempat distribusi obat ini, didapatkan informasi bahwa obat ini stock nya memang habis dan belum diketahui kapan obat ini akan datang, kalau ini dibiarkan akan banyak kawan-kawan ODHA akan putus mengkonsumsi obat ARV ini. Hari kamis kemaren tanggal 7 Agustus 2008  2 (dua) orang kawan-kawan Odha putus dalam terapi ART ini, hari sabtu 1 (satu) orang, hari minggu 2 (dua) orang, jika hari senin tanggal 11 Agustus 2008 obat ARV ini belum juga masuk di Padang maka akan ada puluhan kawan-kawan ODHA yang akan resistance terhadap obat ini dikarenakan putus dalam mengkonsumsi obat. "Apa yang harus kami lakukan" saat ini sudah ada beberapa orang kawan-kawan yang putus asa dengan kondisi yang terjadi saat ini. Kita mengharapkan tanggapan dan tindakan yang jelas dari Stake holder atau pihak-pihak yang terkait terhadap permasalahan ini. Jangan tutup mata, akses obat ini merupakan salah satu bentuk ketidak seriusan pemerintah dalam upaya penanggulangan dan pemutusan rantai penularan HIV/AIDS di Sumatera Barat. Setelah dkonfirmasikan ke beberapa orang kawan-kawan di Jakarta, obat masih tersedia dan bisa diambil. Akan tetapi dikarenakan rumah sakit rujukan kawan-kawan ODHA di Sumbar bukanlah ke Jakarta maka Obat ini harus ditebus dengan harga yang dirasa cukup sulit di sediakan oleh kawan-kawan ODHA. Seperti makan buah Simalakama, kalau di beli mau cari duit kemana, kalau tidak dibeli ada resiko putus obat sehingga resitance terhadap ARV ini dan terapi yang selama ini dijalankan bisa rusak dan tidak berjalan sebagaimana mestinya lagi.

Buya In Action

02 Agustus 2008

Diatas terlihat seorang Buya yang mencoba memberikan posisi yang pas untuk mengabadikan sebuah moment. Salut buat sang Buya, dengan umur yang sudah 84 tahun dan loyalitas yang tinggi terhadap kepentingan agama, beliau masih menyempatkan diri megang kamera untuk motret kejadian-kejadian penting yang akan dimanfaatkan untuk referensi anak cucunya di masa yang akan datang.... Semoga buya selalu diberikan kondisi yang sehat wal afiat dan di berikan umur yang panjang.....amin
Silahkan kasih komentar......

Peresmian Mesjid Jami' Al-Munawarah Lawang Mandahiling Batusangkar

Batusangkar,--Hari rabu kemaren tanggal 30 juli 2008 yang juga bertepatan dengan Isra' Mikraj nabi Muhammad SAW yang diperingati oleh seluruh kaum muslim seluruh dunia dimanfaatkan oleh masyarakat Lawang Mandahiling Batusangkar untuk mengadakan acara peresmian penggunaan mesjid yang mereka cintai. acara ini dihadiri oleh unsur pemerintahan, alim ulama, ninik mamak dan juga masyrakat perantauan dari daerah lawang mandahiling ini.
Mesjid Jami' Al-Munawarah tersebut diresmikan oleh Bupati Tanah Datar yang juga sekaligus meresmikan Balai Adat IV Suku Mandahiling Salimpaung. Pada kesempatan itu Bupati Tanah Datar Shadiq Pasadique dalam penyampaian kata sambutannya menyampaiakan harapan supaya masyarakat Lawang Mandahiling bisa memanfaatkan Mesjid ini bukan hanya untuk agenda-agenda kegiatan besar saja, akan tetapi dipergunakan untuk menggerakkan kembali kegiatan-kegiatan masyarakat yang berorientasi kepada pengembangan ilmu pengetahuan di bidang agama, dan tidak tertutup kemungkinan untuk menggerakkan perekonomian. Selama ini masih banyak masyarakat yang tidak memahami apa dan bagaimana fungsi Mesjid yang sebenarnya. Mesjid merupakan Pusat dari seluruh kegiatan kaum muslimin di masa Rasulullah, disana digerakkan perekonomian masyarakat, pendidikan, pemerintahan, dan berbagai macam kegiatan lainnya sesuai dengan konteks kebutuhan masyarakat yang tidak bertentangan dengan ajaran agama.
Saat ini mesjid yang ada di Sumatera Barat cukup banyak dengan bentuk dan kemegahan yang bisa dibilang cukup bagus untuk pada daerah. Akan tetapi apa fungsi sebenarnya jika Mesjid tersebut tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh umat islam. Mesjid hanya ramai pada saat-saat tertentu, seperti hari jum'at, bulan ramadhan dan peringatan hari besar islam lainnya. Disela-sela sambutannya Bupati Tanah datar mengajak masyarakat untuk kembali meramaikan mesjid dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Ada hal yang patut dibanggakan dari aktivitas pembangunan Mesjid ini, salah seorang pemuka agama Lawang Mandahiling, Buya Munir manaf yang saat ini bertempat tinggal di Padang merupakan salah seorang yang gigih mencari penyandang dana untuk pembangunan Mesjid ini. Mulai dari menyebarkan surat ke beberapa anak rantau mandahiling yang berada di luar batusangkar, dan juga ke beberapa instansi pemerintahan. Tidak hanya itu sang buya juga sempat membuat buku biography yang di jual ke khalayak ramai dan di dedikasikan sebagai dana pembangunan Mesjid ini.

(Pembukaan selubung) 

                                                          (Penandatangan Prasasti)

Acara peresmian tersebut diakhiri dengan makan bersama di lantai 2 yang diawali dengan petuah-petuah dan petatah petitih dari datuk-datuk lawang mandahiling

Hitungan jam 2 rumah terbakar di lokasi Kampung Nias Padang

27 Juli 2008

Api mulai membesar 
Kebetulan tadi sore ada niatan mo nyari-nyari objek buat di poto, rencananya sih mo ke bungus...pas lewat didaerah pondok, orang-orang pada ngliatin ke atas, ada awan hitam membumbung dari arah kampung Nias. Tanpa pikir-pikir lagi mobil diarahin ke Kampung Nias buat ngeliat apa yang terjadi. Pas kita nyampe api masih kecil, yang keliatan cuman asap doank..beberapa menit setelah itu baru apinya berkobar, merah ke orange-an...Semua orang pada panik, kebakaran ini terjadi pukul 16.20 WIB, pada pukul 16.25 Tim Fire Fighter Kota Padang datang ke lokasi kebakaran...Kebakaran ini terjadi di Jalan Kampung Nias II pada sebuah Ruko, kalo kagak salah ni...Intan Motor yang disebelahnya no. 23 D jadi sumber apinya no. 23 C...hmm...kayaknya sih....
Tim 113 (Fire Fighter) Kota Padang datang ke TKP
Salut banget liat kesigapan Tim 113 nya Kota Padang, tapi ada yang mesti dikritik juga nih disini....kok mobil kebakarannya ada yang masih tua...perbaharui donk Pak Wali...supaya kesigapan ini kagak terganggu jika bencana kebakaran yang saat ini lagi marak-maraknya terjadi di Kota Padang....
113 mulai beraksi
Nggk tau juga sih gimana kebakaran ini terjadi...usut-usut dan tanya sana sini di lokasi kejadian, kebakaran ini diakibatkan oleh arus pendek listrik yang emang lagi mati-idup di lokasi tersebut....hmm....kasihan juga ya.....Dilokasi semua orang pada ribut, ada yang teriak-teriak buat ngeluarin harta bendanya, ada yang sibuk nyari'in keluarganya, ada juga penghuni yang masih sibuk ngunci pintu rumahnya (kayaknya sih takut ntar ada penjarahan) , orang yang ngeliat pada nyumpahin moga-moga aja tuh rumah si om yang habis duluan (pokoknya panik banget deh....). Pas poto ini diambil udara dilokasi udah tambah panas..semua orang udah kocar kacir karena beberapa elemen kaca dari ruko tersebut pada pecah dan terlempar ke segala arah (daku sih tetap aja disana walaupun cuman mengandalkan kamera pocket, pengen ngambil momen yang pas gitu deh).
Tim 113 yang lain mulai berdatangan
(Nggak sengaja disitu juga ketangkep ama kamera pocket daku salah seorang sesepuh di Palanta, kayaknya lagi nyari objek yang mantep, sama sih ama misi daku saat itu....hehehehe)
 (Orang-orang pada berlarian menghindari pecahan kaca dari Ruko tersebut)
Hitungan menit bermunculan mobil-mobil pemadam yang lain....semua orang ngasih jalan supaya mobil ntu bisa masuk dan melakukan pekerjaannya. Kalo kagak salah nih....ada 6-an mobil pemadam kebakaran yang ada dilokasi.

(salah seorang anggota pemadam kebakaran ngacungin tangan, tanda OK ke petugas lain)

Pada pukul 16.29 WIB terdengar teriakan dari salah seorang petugas yang kayaknya ngasih kode ke petugas laen, kalo api nya udah dijinakkan... Tapi dari hasil pengamatan dilapangan, kayaknya api bukan berasal dari depan ruko tapi dari belakang, pasalnya asapnya masih membumbung tinggi, hitam pekat. Kontan saja daku dan salah seorang teman   yang juga ikutan nyari objek gambar pada saat itu ikutan lari ke belakang. Dibelakang para petugas udah nyiapin  1 unit mobil pemadam untuk menjinakkan api dari belakang.


(Salah seorang petugas keliatan memanjat dan mempertaruhkan nyawa untuk masuk ke pusat api)

Wuih....salut banget tuh ama petugas, dengan gagah berani dia mencoba loncat ke gedung sebelah buat mencari pusat api di belakang ruko tersebut. Selang beberapa saat mobil pemadam yang ada di belakang mulai beraksi dan menyemburkan air untuk menjinakkan api yang sudah berkobar dari tadi...

(Karyawan dari Intan Motor lagi ngeluarin mobil perusahaan)

Ada yang aneh pada saat itu, ada salah seorang cewek yang keliatannya gelisah banget, lari kesana kemari nyari'in seseorang...beberapa saat setelah itu kebingungan orang yang ada di lokasi terjawab... si cewek kayaknya owner nya Intan Motor yang berada tepat disampin Ruko yang terbakar. Didalam Rukonya  ada beberapa 3 unit mobil yang masih terkunci, dan kuncinya lagi dipegang ama salah seorang karyawannya. Akhirnya setelah menunggu beberapa saat mobil tersebut bisa dikeluarkan dari ruko.

(Lihat mata masyarakat pada saat itu)
Ada yang unik pada kejadian tadi sore....Kalo kagak salah sih...jam 1 siang nya kebakarannya juga udah kejadian di lokasi yang sama tepatnya didepan tuh ruko....ini nih gara-gara pemadaman yang konsekuen dari PLN mengakibatkan arus pendek dari listrik.....
Diatas terlihat lokasi kebakaran tadi siang, dengan mata penonton melihat kebakaran yang baru