Batusangkar,--Hari rabu kemaren tanggal 30 juli 2008 yang juga bertepatan dengan Isra' Mikraj nabi Muhammad SAW yang diperingati oleh seluruh kaum muslim seluruh dunia dimanfaatkan oleh masyarakat Lawang Mandahiling Batusangkar untuk mengadakan acara peresmian penggunaan mesjid yang mereka cintai. acara ini dihadiri oleh unsur pemerintahan, alim ulama, ninik mamak dan juga masyrakat perantauan dari daerah lawang mandahiling ini.
Mesjid Jami' Al-Munawarah tersebut diresmikan oleh Bupati Tanah Datar yang juga sekaligus meresmikan Balai Adat IV Suku Mandahiling Salimpaung. Pada kesempatan itu Bupati Tanah Datar Shadiq Pasadique dalam penyampaian kata sambutannya menyampaiakan harapan supaya masyarakat Lawang Mandahiling bisa memanfaatkan Mesjid ini bukan hanya untuk agenda-agenda kegiatan besar saja, akan tetapi dipergunakan untuk menggerakkan kembali kegiatan-kegiatan masyarakat yang berorientasi kepada pengembangan ilmu pengetahuan di bidang agama, dan tidak tertutup kemungkinan untuk menggerakkan perekonomian. Selama ini masih banyak masyarakat yang tidak memahami apa dan bagaimana fungsi Mesjid yang sebenarnya. Mesjid merupakan Pusat dari seluruh kegiatan kaum muslimin di masa Rasulullah, disana digerakkan perekonomian masyarakat, pendidikan, pemerintahan, dan berbagai macam kegiatan lainnya sesuai dengan konteks kebutuhan masyarakat yang tidak bertentangan dengan ajaran agama.
Saat ini mesjid yang ada di Sumatera Barat cukup banyak dengan bentuk dan kemegahan yang bisa dibilang cukup bagus untuk pada daerah. Akan tetapi apa fungsi sebenarnya jika Mesjid tersebut tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh umat islam. Mesjid hanya ramai pada saat-saat tertentu, seperti hari jum'at, bulan ramadhan dan peringatan hari besar islam lainnya. Disela-sela sambutannya Bupati Tanah datar mengajak masyarakat untuk kembali meramaikan mesjid dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Ada hal yang patut dibanggakan dari aktivitas pembangunan Mesjid ini, salah seorang pemuka agama Lawang Mandahiling, Buya Munir manaf yang saat ini bertempat tinggal di Padang merupakan salah seorang yang gigih mencari penyandang dana untuk pembangunan Mesjid ini. Mulai dari menyebarkan surat ke beberapa anak rantau mandahiling yang berada di luar batusangkar, dan juga ke beberapa instansi pemerintahan. Tidak hanya itu sang buya juga sempat membuat buku biography yang di jual ke khalayak ramai dan di dedikasikan sebagai dana pembangunan Mesjid ini.
(Pembukaan selubung)
(Penandatangan Prasasti)
Acara peresmian tersebut diakhiri dengan makan bersama di lantai 2 yang diawali dengan petuah-petuah dan petatah petitih dari datuk-datuk lawang mandahiling
0 komentar:
Posting Komentar