"ODHA" bisa sedikit bernafas lega

30 Agustus 2008

Jumat, 29 Agustus 2008 | 04:17 WIB

JAKARTA, JUMAT - HIV/AIDS merupakan penyakit yang diakui sampai kini belum ada obat yang benar-benar dapat menyembuhkan secara tuntas. Obat-obat yang tersedia baru sebatas menekan laju pertumbuhan virus HIV dalam tubuh penderita dengan harga sangat mahal dan kebanyakan masih diimpor dari luar negeri.

Untuk mendukung penyediaan obat di Indonesia, Unit Produksi Antiretroviral (ARV) Kimia Farma diresmikan Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Indroyono Soesilo yang mewakili Menko Kesra Aburizal Bakrie, Kamis (28 /8), dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun Kimia Farma ke-37, di Pabrik Kimia Farma, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.

Pada akhir tahun 2002, Kimia Farma mempertimbangkan untuk memproduksi obat HIV/AIDS karena jumlah pengidap AIDS makin banyak sedangkan obatnya masih belum tersedia. Obat yang tersed ia masih impor jadi dan harganya mahal. Kemudian, Kimia Farma berinisiatif untuk memproduksi ARV KF dengan harga terjangkau, tersedia dan murah. Hal ini didukung berbagai pihak sehingga registrasi dan produksi perdana dapat dilakukan di Pabrik Kimia Farma di Bandung dalam skala proyek.

read more......

1 komentar:

Anonim mengatakan...

maaf lahir batin bang....buka bareng ikutan kan... :D

Posting Komentar