Setelah selesai sholat tarawih pertama tadi malam saya ditelpon oleh seorang rekan di PMI Cab. Padang yang meberikan informasi bahwa ada anak hilang di daerah Purus tepatnya di pertemuan (muaro) air laut dan air tawar di dekat danau buatan. Setelah sampai dilokasi di dapatkan informasi kalau anak tersebut berjumlah 6 orang dan terseret arus dikarenakan mereka mencoba menyeberangi muaro tersebut. Kejadiannya sekitar jam 3 sore, dan sampai saat ini 5 orang anak telah ditemukan dalam kondisi selamat dan sampai tadi malam pukul 24.00 WIB korban terakhir belum diketemukan. Dari kesaksian korban yang selamat, korban yang bernama fadhli (8,5 tahun) berada tepat dibelakangnya dan sempat merangkul pinggang temannya, ketika temannya bisa mengangkat badan keatas korban tidak bisa berpegangan lagi dan akhirnya hilang. Beberapa tim pencari yang berasal dari unit 113 dan juga dari KSR PMI Cabang Padang meyakini kalau korban menginjak tanah yang lunak sehingga tertarik kedalam.
Dari beberapa informasi dilapangan, didapatkan bahwa daerah muaro tersebut memang sudah sering memakan korban, tahun kemaren bertepatan 1 hari sebelum ramadhan terjadi juga hal yang sama seperti kejadian ini. Anak –anak tersebut di temukan terpisah ada yang ditemukan diperairan belakang Transito ujar salah seorang orang tua korban yang anaknya meninggal tahun kemaren.
Penduduk disanapun menyatakan tempat tersebut memang terkenal dengan nama “muaro lasak” karena pertemuan airnya tidak jelas dan sering memakan korban.
Setiap Awal ramadhan selalu ada kejadian-kejadian yang kadang-kadang berbentuk bencana, keunikan ataupun yang lain. Oleh karena itu tidak ada salahnya memaknai Ramadhan lebih berarti dan selalu mendekatkan diri kepada yang kuasa....(Kayak ustadz ya......)
Penduduk disanapun menyatakan tempat tersebut memang terkenal dengan nama “muaro lasak” karena pertemuan airnya tidak jelas dan sering memakan korban.
Setiap Awal ramadhan selalu ada kejadian-kejadian yang kadang-kadang berbentuk bencana, keunikan ataupun yang lain. Oleh karena itu tidak ada salahnya memaknai Ramadhan lebih berarti dan selalu mendekatkan diri kepada yang kuasa....(Kayak ustadz ya......)
0 komentar:
Posting Komentar