CATATAN PENGHUNI BUKIT ILMU

19 Desember 2017

Masih teringat diskusi yang dilaksanakan di warung A+ di sekitaran Anduring sekitar setahun yang lalu yang dihadiri petinggi lembaga mahasiswa Manajemen Perbankan Syariah, Ekonomi Islam dan dari lembaga mahasiswa fakultas FEBI. Diskusi ini diawali dengan informasi kepindahan kampus FEBI dari Lubuk Lintah Ke Sungai Bangek. Mahasiswa mengeluhkan ketidaksiapan mereka untuk menghadapi suasana baru dan tantangan baru di lokasi yang cukup jauh dari pusat kota Padang itu.

Sebagai alumni yang pernah merasakan hidup menjadi seorang mahasiswa di kawasan Lubuk Lintah, Kampung Kalawi, Anduring dan sekitarnya, hal ini lumrah dirasakan, karena Lubuk Lintah terasa nyaman dan ramah baik dari sisi kantong mahasiswa dan juga dari sisi proses menjalani hidup jauh dari orang tua. Mulai dari tempat kost, kebutuhan makan, akses ke pasar raya dan kebutuhan lain sangat ringan dan mudah di akses di lokasi ini.

Saat ini sudah setahun lebih mahasiwa FEBI menikmati kampus baru yang berada di puncak bukik itu, tentunya dengan beberapa keluhan yang sampai saat ini belum mendapatkan solusi. Kata kuncinya hanyalah kesabaran, sehingga kawan-kawan mahasiswa FEBI masih tabah menikmati kesendiriannya di puncak bukit ini. Unjuk rasa untuk menyampaikan aspirasipun ternyata  pernah dijalani untuk meminta kejelasan dari berbagai kekurangan yang mereka hadapi, akan tetapi masih belum membuahkan hasil.

Perjalanan dari kampus UIN Lubuk Lintah ke Kampus 3 Sungai Bangek diperkirakan memakan waktu 40 menit dengan jarak 20 km, dan sekitar 2 km sebelum sampai ke kampus 3 tersebut pengguna jalan akan dihadapkan dengan jalan kerikil yang berlubang serta curam. Sudah cukup sering terjadi kecelakaan tunggal yang dialami mahasiswa ketika berjuang untuk sampai ke lokasi kampusnya.

Ada lokasi favorit para penggiat alam yang akan dilewati pada jalur tersebut yang dikenal dengan nama “Basecamp Korea”, kurang lebih 1 km sebelum kampus, pada lokasi ini biasanya banyak kegiatan kemah/kemping yang cukup rutin dilaksanakan, dan sampai saat ini masih tetap menjadi lokasi favorit para penggiat alam. Sehingga setiap perjalanan ke kampus khususnya hari sabtu, masih terhampar keindahan tenda-tenda para penggiat alam yang salah satu tujuan mereka memilih lokasi tersebut adalah untuk menjauh dari hiruk pikuk kota dan menikmati sunyinya alam.

Rata-rata mahasiwa angkatan 2017 memilih kos di rumah-rumah warga sekitar  2 km dari kampus yang secara konsep belum siap menerima kedatangan anak kos di kampung mereka. Rata-rata uang kos yang harus dibayarkan jumlahnya lebih besar jika dibandingkan dengan di kawasan lubuk lintah, belum lagi masalah sumatera tengah yang  jauh dari harapan seorang anak kos, selain harga yg normal, penjualnya pun belum begitu banyak.

Untuk ke kampus, kawan-kawan mahasiswa harus bersabar menunggu jadwal kedatangan Bus bantuan Pemko yang bertolak dari kampus Lubuk Lintah, jika bus sudah lewat, maka mahasiswa harus rela berjalan kaki sekitar 2 km dengan corak jalan yang akan mempertanyakan ketahanan sepatu dan kekuatan kaki penggunanya untuk bisa mengikuti jalan mendaki berkerikil. Belum lagi cuaca panas ataupun hujan yang sering berganti tanpa aba-aba di daerah ini, menambah spirit kesabaran bagi mahasiswa.

Bukan cuman masalah kos, makan, transportasi dan hal lain yang bersifat kebutuhan individu, kebutuhan bermahasiswapun menjadi tantangan terbesar bagi mahasiswa FEBI di puncak bukit ini. Rata-rata mahasiswa tahun 2016-2017 mulai meninggalkan keinginan mereka untuk ikut berorganisasi baik intra maupun ektra kampus, hal ini tentunya dipengaruhi oleh keterbatasan jarak dan waktu. Mahasiswa kuliah dari senin sampai jumat, khusus Manajemen Perbankan Syariah ada juga yang berkuliah di hari sabtu. 

Dengan jarak tempuh 40 menit dan jadwal kuliah yang cukup menguras waktu, maka kondisi ini akan menghasilkan Tuna Organisasi bagi mahasiswa FEBI, hilang sudah kejayaan calon pakar ekonomi yang memiliki leadership, kemampuan retorika, enterpreneurship,  kreatifitas serta daya inovasi yang biasa ditanamkan saat berorganisasi.

Sampai saat ini belum ada gerakan nyata dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) atau organisasi kemahasiswaan intra serta extra lainnya yang ingin membuka cabang di kampus 3, atau minimal melakukan kegiatan di lokasi kampus 3 untuk menampung keinginan mahasiswa FEBI untuk berorganisasi. Akan dicatat dalam sejarah kemahasiswaan, hilangnya peradaban FEBI dilingkungan UKM dan organisasi intra serta extra diakibatkan keterbatasan akses yang mereka alami, padahal mahasiswa MPS dan EKI merupakan penghuni aktif di beberapa organisasi di Lingkungan IAIN.

Ternyata secara pasif kesabaran itu juga menjalar kepada dosen pengajar yang juga ikut merasakan perjuangan untuk mencapai hasil maksimal dalam proses belajar mengajar. Ada sebagian dosen yang masih menjadikan kampus Lubuk Lintah sebagai posko awal untuk ke kampus, dengan menggunakan bus bantuan pemko, beberap dosen dengan senang hati ikut berdesakan dengan mahasiswa untuk bisa mencapai tujuan PBM, ada juga yang ikut menumpang dengan mobil pak dekan.

Lain lagi cerita dosen praktisi yang hanya bisa mengajar di hari Sabtu, selain perjalanan yang melewati jalan berkerikil yang beresiko cukup tinggi, tantangan lain yang mereka hadapi adalah kehadiran mahasiswa pada sesi kuliah pagi yang tidak pernah tepat waktu, atau malahan  mahasiswa yang ingin lebih cepat mengakhiri perkuliahan di sore hari karena klakson mobil Bus sudah berbunyi. Hal ini dikarenakan mobil bantuan pemko yang mengurangi jadwal jalan operasionalnya.
 Lokal Pagi Pukul 08.00 WIB

Lokal  Kedua Pukul 09.30 WIB

Catatan ini seharusnya tak berujung, akan tetapi beberapa hal diatas sudah terasa cukup sebagai bahan awal bagi kita semua (stake holder) untuk mulai memikirkan bagaimana mengembangkan peradaban mahasiswa yang seharusnya mendapatkan perhatian khusus supaya tidak merasa diperlakukan tidak seimbang.  Semoga catatan ini bisa menjadi sebuah tantangan baru bagi seluruh pemangku kepentingan agar mulai berpikir dan berkreasi untuk mengkondisikan kebutuhan mahasiswa yang berada di puncak bukit ini.


Rifka Abadi

Alumni Kampus Lubuk Lintah yang rutin setiap Sabtu berkunjung ke Kampus 3 Sungai Bangek

0 komentar:

Posting Komentar